Senin, 02 Desember 2013
Apakah AKU Membosankan Bagi Orang Lain?
Halo Semua,
Ngaku deh saya, kayaknya saya ini memang cukup membosankan. Karena saya
agak gimana gitu.. bukan karena saya banyak omong, kalau berhadapan
dengan orang lain tapi kadang malah sulit untuk membuka pembicaraan,
alias ngga luwes aka kaku terhadap orang yang belum terlalu kenal. Jadi
terlihat sombong dan membosankan :( Makanya nih, lagi belajar untuk
perbaikan. Soalnya kan saya punya anak. Jangan sampai anak-anak saya
mengira ibunya ngga disukai khalayak ramai karena kurang pintar membawa
diri ...hehe...
Nah, kalau saya punya masalah ngga bisa ngomong, kebanyakan orang malah
terlalu banyak omong. Specially ngomongin dirinya sendiri. Didalam
berintraksi dengan orang lain, seringkali yang terjadi kita lebih banyak
berbicara tentang diri kita. “AKU”. Coba deh, sesekali anda perhatikan
teman anda, atau mungkin kita sendiri melakukannya. Objek pembicaraan
selalu mengarah pada diri sendiri. Apakah itu tentang pribadi kita,
anak-anak, hobi kita dan segala macam yang menunjukkan “inilah SAYA”
perilaku ini umum terjadi. Bahkan ada yang lebih parah kita lupa untuk
bertanya tentang dia teman bicara kita.
Tanpa kita sadari kita telah membuat lawan bicara kita itu ternyata
tidak peduli? Tidak mau tahu dan tidak benar-benar mendengarkan kita?
Atau hanya merespon dengan reaksi seadanya, basa-basi atau bahkan
mungkin bosan dengan kita.
Kemarin saya menerima sms dari seorang sahabat yang isinya. “Datanglah
kapan saja pada orang lain. Tetapi pergilah sebelum ia jenuh” kata-kata
itu barangkali ada benarnya juga. Karena dalam bergubungan dengan orang
lain kita bisa suka lupa waktu. Berbicara tentang diri sendiri, dan
melupakan teman atau lawan bicara kita begitu saja. Jika anda adalah
orang yang seperti itu. Sungguh itu sangat membosankan sekali.
Jika seseoang sudah bosan dengan kita, seharusnya anda cepat-cepat
introspeksi diri. Perhatikanlah gerak atau bahasa tubuh, atau responnya
saat menjawab pertanyaan anda. Karena sebenarnya sikap bosan orang lain
terhadap kita tidak dapat disembunyikan dan meski di poles sedemikian
rupa, jika anda punya naluri yang halus anda akan segera tahu dan dapat
merasakannya..hihi...
Ada beberapa tanda yang bisa anda baca apakah anda telah membosankan
bagi orang lain. Diantaranya adalah, dia (lawan bicara anda) merespon
anda dengan kata yang diulang-ulang, hanya menunjukkan respon basa-basi
semata. Seperti kata “Ooo ya?, yang benar? lucu ya!”. Kata-kata ini
menunjukkan dia tidak fokus pada apa yang anda bicarakan dia tidak
antusias untuk mendengar lebih jauh apa yang anda sampaikan.
Di dunia nyata anda bisa langsung melihat bahasa tubuh yang
diperlihatkannya. Misalnya cara posisi tubuh yang tidak fokus menghadap
pada anda. Tidak ada kontak mata dan dia terlihat begitu gelisah seolah
ingin cepat-cepat meninggalkan anda. Dia juga melakukan interupsi
berkali-kali bertujuan agar anda mengganti topik atau berhenti dari
pembicaraan anda.
Kejadian ini ternyata tidak tejadi hanya di dunia nyata. Di dunia maya
seperti yang kita jalani sekarang inipun. Kita bisa menjadi orang yang
sangat membosankan bagi teman-teman kita. Rasa bosan orang lain pada
kita di dunia maya mungkin akan terjadi oleh banyak sebab, misalnya kita
yang terus-terusan mengganggunya dengan berbagai pertanyaan padahal dia
sedang dalam keadaan sibuk. Hmm... ini juga sepertinya saya deh, (ahh
mohon maaf pada sahabat jika membuat bosan hehe).
Segera sadari kalau anda sudah melihat tanda-tanda seperti itu.
Introspeksi diri, barangkali dia sedang tidak ingin bicara dengan anda.
Atau pembicaraan anda tidak menarik baginya segeralah ganti topik. Atau
bisa saja dia sedang banyak masalah dan tidak bisa konsentrasi berbicara
dengan anda.
Semoga kita tidak menjadi orang yang membosankan. Jadi harus lihat-lihat
situasi dan kondisi ketika ingin bicara dengan orang lain. Nahh
bagaimana jika anda yang telah bosan dengan teman anda saat bicara?
Menurut saya akan lebih baik jika anda jujur dengan kondisi itu. Mungkin
mengatakan kepadanya, ini bukan saat yang tepat untuk bicara. Atau anda
sedang lelah atau ngantuk. Dengan begitu kita akan jadi sama-sama
enak.
Memposisikan diri kita dengan listener akan lebih mudah untuk menangkap
sinyal-sinyal, apakah lawan bicara kita interest atau sudah nyumpel
telinganya dengan ear phone ya all...:D
Gimana menurut anda?
Langganan:
Postingan (Atom)